Selasa, 25 Januari 2022

TV Online untuk Android



TIVIMATE (ANDROID APP)




Tivimate merupakan IPTV Player untuk STB Android maupun AndroidTV, silahkan download aplikasi tivimate lewat link dibawah ini:

tivimate.apk

Kemudian masukkan URL M3U Playlist di bawah ini:

http://iptv.urfan.web.id

http://iptv2.urfan.web.id

(pilih salah satu atau semuanya, silahkan dicopas)

Catatan:

1. Kami tidak bertanggungjawab atas isi siaran dari link IPTV gratis di atas karena bukan server milik kami, kami hanya mempermudah untuk penginputan link IPTV gratis yang redirect ke server lain di internet, saran kami gunakanlah aplikasi tivimate untuk mendapatkan hasil yang maksimal di STB Android maupun AndroidTV.

2. Aplikasi sudah saya coba menggunakan jaringan byu dan streaming berjalan dengan lancar.




Source : urfan.web.id







Selasa, 21 November 2017

Juriat Kesultanan Kotawaringin - Gusti Muhammad Sa'ad "Datu' Atak"


Kali ini saya akan membahas tokoh juriat kesultanan kotawaringin turunan dari raja ke x yaitu Pangeran Ratu Achmad Hermansyah.

Adapun Putera dan puteri Pangeran Ratu Achmad Hermansyah ada 8 orang, sebagai berikut :
1. Pangeran Nata Wijaya (memiliki 7 orang putera dan 4 orang puteri)
2. Pangeran Gentjana (memiliki 4 orang putera)
3. Pangeran Achmad Kesuma Putera (memiliki 3 orang putera 4 orang puteri)
4. Pangeran Ratu Anum Kesuma yudha (memiliki 2 orang putri)
5. Pangeran Muhammad (memiliki 4 orang putera)
6. Ratu Mangku (memiliki 7 orang putera dan 3 orang puteri)
7. Ratu Kancil
8. Pangeran Bungsu Kesuma (memiliki 2 orang putera dan 2 orang puteri)

Adapun putera dan puteri Pangeran Gentjana sebagai berikut :
1. Pangeran Tjitra (Pangeran Citra)
2. Gusti Ali
3. Gusti Musa
4. Gusti Imui

Pangeran Tjitra (Pangeran Citra) memiliki 9 orang putra puteri, sebagai berikut :
1. Utin Rahmah
2. Utin Djatimah
3. Utin Andjau
4. Gusti Muhammad Arsyad (Gusti Utjat)
5. Gusti Muhammad Sa'ad (Gusti Atak)
6. Utin Djaleha
7. Utin Iyu
8. Gusti Djambar
9. Utin Isai


berikut silsilah beliau sampai dengan sultan kerajaan banjar :

01. Gusti Muhammad Sa'ad bin Pangeran Tjitra (Citra)
02. Pangeran Tjitra (Citra) bin Pangeran Gentjana
03. Pangeran Gentjana bin Pangeran Ratu Achmad Hermansyah 
04. Raja Kotawaringin X -P.R.A Hermansyah bin P.R.M. Imanuddin
05. Raja Kotawaringin XI -Pangeran Ratu Muhammad Imanuddin bin Pangeran Ratu Anum
06. Raja Kotawaringin VIII -Pangeran Ratu Anum bin Pangeran Ratu Begawan
07. Raja Kotawaringin VII -Pangeran Ratu Begawan bin Pangeran Penghulu
08. Raja Kotawaringin VI -Pangeran Penghulu bin Pangeran Dipati Tuha
09. Raja Kotawaringin V -Pangeran Dipati Tuha bin Pangeran Perabu
10. Raja Kotawaringin IV -Pangeran Perabu bin Pangeran Panembahan Anum
11. Raja Kotawaringin III -Pangeran Panembahan Anum bin Pangeran Mas Dipati
12. Raja Kotawaringin II -Pangeran Mas Dipati bin Pangeran Adipati Antakusuma
13. Raja Kotawaringin I - Pangeran Adipati Antakusuma bin Sultan Mustain Billah (Raden Senapati)
14. Sultan Banjar IV-Sultan Mustain Billah (Raden Senapati) bin Sultan Hidayatullah I
15. Sultan Banjar III-Sultan Hidayatullah I bin Sultan Rahmatullah
16. Sultan Banjar  II-Sultan Rahmatullah bin Sultan Suryanullah
17. Sultan Banjar   I-Sultan Suryanullah bin Raden Mantri Alu


Beliau menikah dengan Utin Kana binti Gusti Achmad (Pernikahan kedua)
dari pernikahan sebelumnya Gusti Muhammad Sa'ad sudah memiliki anak bernama Utin Sahar Banun sementara Utin Kana pun demikian memiliki anak dari pernikahan sebelumnya bernama Hj. Utin Rasidah.

Yang menariknya adalah, terjalinnya persaudaraan antara anak-anak beliau Utin Sahar Banun dengan Hj. Utin Rasidah tidak hanya karena pernikahan orang tua masing-masing, melainkan juga karena mereka ternyata merupakan satu juriat dari Pangeran Ratu Achmad Hermansyah yaitu keturunan Pangeran Natawijaya dan Pangeran Gentjana (bahasa sederhananya Sedatuk lain nea*).

Nama atak melekat sebagai nama panggilan beliau sejak kecil dikarenakan saat beliau dilahirkan ada pembangunan jembatan, dalam bahasa kotawaringinnya jembatan adalah gertak.

Beliau wafat hari selasa tanggal 1 maret 1983 masehi atau 15 Jumadil Awwal 1403 hijriah, setelah beberapa tahun mengalami sakit karena faktor usia. 
makam beliau terletak di gubah kocit makam kerajaan kotawaringin pangkalan bun. 



Nama beliau diabadikan sebagai nama gang kecil di antara ruas jalan pangeran antasari kelurahan raja pangkalan bun.
 
*) -Nea         =  Panggilan buat Kakek atau Nenek
    -Datuk      =  Orang tua Kakek/Nenek
    -Canggah  =  Orang tua Datuk


Note :
Apa yang tertulis itulah sejarah, apa yang di bicarakan akan menjadi tuturan/pinutur.
kejujuran dalam menuliskan kisah berdasar fakta dan dari narasumber langsung, adalah proses awal menemukan/menggali sejarah yang sudah hilang.
Semoga ada anak turunan langsung dari juriat Kesultanan Kutaringin yang sudi berbagi kisah mengenai leluhurnya untuk kembali menata silsilah kekerabatan di kesultanan kotawaringin.